Saturday, January 29, 2011

untuk saat ini pilihan hanya dua

Dr. Cai Ming Jie, seseorang Ph. D lulusan Stanford University, memutuskan untuk menjadi seorang sopir taksi setelah kehilangan pekerjaannya. Dr. Cai Ming Jie tidak hanya berani menghadapi hidup dengan melakukan pekerjaan yang mungkin jauh dari impiannya, tetapi juga berusaha melakukan yang terbaik. Ia mencatat pengalamannya sebagai sopir taksi dalam sebuah blog : A Singapore Taxi Driver's Diary. Itu menjadikannya bukan "sopir taksi biasa"


Renungan Harian, Januari 2011

Hal tersebut juga dialami oleh yusuf yang pernah mempunyai pekerjaan yang bukan merupakan impiannya. Ia menjadi budak jelas ini bukan cita-cita yusuf (apalagi saya?). Si anak orang kaya (keturunan yakub). Selain yusuf menjadi budak, ia bahkan turun lebih rendah lagi menjadi seorang narapidana. Situasi sulit yang dihadapi yusuf ...hanya ada dua pilihan, pada saat ia menjadi budak karna tanpa daya ia dijual dan harus menjadi budak. Pilihannya adalah sekedar menjadi budak atau menjadi budak yang baik dan pada saat ia menjadi narapidana juga pilihannya adalah sekedar menjadi narapidana atau menjadi narapidana yang baik. Hal itu menjadikan dia bukan "budak biasa" dan bukan "narapidana biasa", ia memiliki kuasa di lingkungan ia berada dan ia tidak menjadi rendah melainkan ditinggikan dalam lingkungannya dengan kepercayaan dan tanggung jawab yang besar; antara lain :


Pada saat menjadi budak :
Yusuf diberikan kuasa atas rumah tuannya dan segala milik tuannya diserahkan pada kekuasan yusuf (cotohnya : ladang, ternak,dll)


Pada saat menjadi narapidana :
Yusuf menjadi kesayangan kepala penjara dan mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada yusuf dan segala pekerjaan yang harus dilakukan disitu yusuf lah yang mengurusnya. Bahkan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada yusuf.




Hal yang dialami Dr. Cai Ming Jie dan Yusuf saat ini juga saya alami, sama-sama mengalami kondisi yang tidak diimpikan, kondisi yang hanya akan memberikan dua pilihan yaitu sekedar menjadi atau bukan sekedar menjadi. Saat ini status sosial saya adalah jobless atau bahasa halusnya sedang mencari pekerjaan, tapi saya memilih taat seperti yusuf, tetap berusaha untuk yang terbaik. Mungkin anda juga pernah mengalami kondisi yang tidak diharapkan, tidak ada pilihan untuk tidak menerima kondisi tersebut, tapi akan selalu ada dua pilihan dan hanya dua. Apakah anda hanya sekedar menjadi atau bukan sekedar menjadi orang yang mengalami suatu kondisi.

No comments: