Tuesday, March 22, 2011

memberi seperti yang didapat

Hari minggu tanggal 20 maret 2011 yang lalu saya ke Jakarta dengan kakak saya, sekedar berjalan-jalan sambil cuci mata di kawasan blok M. Kami pulang sekitar puku 16.30 wib dengan menggunakan bis kota (tanpa AC !!!), seperti biasa suasana bis begitu pengap dan berisik dengan teriakan para penjual asongan yang datang dan pergi, nyanyian pengamen dari anak-anak sampai orang tua.


Di tengah perjalanan naik 2 atau 3 orang (maaf saya agak lupa) laki-laki muda sekitar 20th an dengan pakaian ala rock and roll, mereka mengatakan kalimat-kalimat pembuka seperti biasanya yang dilakukan untuk meminta uang, sampai... salah seorang maju ke depan barisan bangku bis, ia mengeluarkan sebuah silet dan mengatakan sudah tidak tahu lagi bagaimana harus mencari uang,jika memang dengan memakan silet ini baru bisa mengetuk hati para penumpang maka akan dia lakukan. Dia pun mulai mengigit silet itu sedikit demi sedikit dan memang hanya sedikit...temannya yang lain mengatakan kalimat-kalimat respon dari atraksi si pemuda itu, "ati-ati bro.." dsb.


Atraksi selesai, si pemuda dan kawannya mengeluarkan kantong untuk menerima uang pemberian dari para penumpang dengan diiringi kalimat-kalimat meminta belas kasihan. Dari baris bangku pertama tidak memberikan uang dan mengatakan kalimat yang  menyindir, baris ke dua juga tidak dan baris ketiga (tempat saya dan kakak saya duduk) juga tidak memberikan uang, kemudian dia berteriak setengah suara a*ji*g !!! ... saya tidak terlalu mengerti apakah perkataan itu ditujukan pada saya dan kakak saya atau bagi semua penumpang yang tidak memberi uang. Kemudian setelah baris bangku saya duduk, para penumpang kebanyakan memberikan uang dan pemuda itu dan kawannya berkata dengan sangat ramah..."terimakasih ya pak", terimakasih ya bu".


Saya jadi teringat dan berpikir, bukankah kita manusia kebanyakan seperti itu...kita begitu baik kepada orang yang bisa memberikan apa yang kita perlukan apa yang kita inginkan, kita begitu menghormati begitu menyanjung dan begitu lainnya, tetapi jika kita tidak mendapat apa yang kita harapakan dari orang lain sikap kita secara refleks, secara seketika itu juga berubah. Entah sikap, bicara ataupun ekspresi muka menampakkan kemarahan atau kekecewaan terhadap orang tersebut.


Memberi seperti yang kita dapat, memberi sesuai apa yang orang lain beri...ahhh...sungguh manusia adalah makhluk yang tidak ingin rugi, manusia begitu ingin mendapat dan memberi yang setimpal. Padahal kebenarannya adalah...LOVE IS SELFLESS.

No comments: