Thursday, December 16, 2010

belum benar-benar mengenal

“Kita ga akan pernah benar-benar mengenal seseorang sebelum mengetahui kisah hidupnya”. Begitulah kesimpulan yang saya ambil dari kejadian hari ini.

Saya tidak ada rencana untuk keluar hari ini, hanya akan menjalankan rutinitas sehari-hari di rumah (karena saya sedang mencari pekerjaan). Entah kenapa saya ingin sekali menonton film di bioskop, mungkin juga karena sudah suntuk akut di rumah, lalu saya mengajak seorang teman saya untuk sama-sama menonton film karena biasanya saya pergi dengan dia, tetapi saya ingin sekali mengajak seorang teman yang juga teman lama saya dan selama saya pulang ke rumah saya belum pernah bertemu dengan dia dan selalu gagal bila janjian untuk ketemuan. Ternyata yang membalas sms saya terlebih dahulu adalah teman saya ini, yang sangat sulit sekali bertemu dengan dia.
Mumpung ada kesempatan, saya segera meluncur ketempat kami janjian, masih sama seperti yang dulu, bila kami ketemu...kami langsung saling mentertawakan satu sama lain...bukannya say hai atau berpelukan atau saling cium pipi kanan atau kiri seperti layakanya 2 wanita bila bertemu, kami hanya tertawa...tertawa dan tertawa..entah apa yang lucu, tapi kami begitu tertawa lepas...mungkin kami sama-sama berpikir...”gila...akhirnya ketemu juga ama nih orang”. Dia mengatakan bahwa wajah saya berubah !!!..Nah loh...saya tanya, apanya yang berubah?...dia bilang..”ga tau, muka lo beda aja...” dengan santai saya menjawab “iya, gw baru ganti casing”. Dan kami pun mulai larut berbincang-bincang dari yang paling ga penting sampai....
Sampai pada akhirnya, menuju ke sebuah perbicangan yang sejujurnya amat membuat saya terkejut. Dia mulai bercerita mengenai pacarnya yang dulu, yang saya juga tau kisahnya...tapi sebenarnya...saya belum benar-benar  tau...saya terus memperhatikan matanya saat berbicara, saya ingin melihat ekspresi sebenarnya dari yang ia katakan, matanya mulai berkaca-kaca, hampir meneteskan air mata dan saya mulai merasa “ada yang tidak beres”...
Dia menceritakan pengalaman buruknya, pengalaman yang benar-benar paling saya takuti atau mungkin yang paling tidak pernah diharapkan dari seorang wanita manapun, pengalaman yang akan memberi cap buruk pada si wanita tersebut bila hal itu terjadi dan pengalaman yang paling tidak  ingin dibagi kepada siapapun...saya tidak percaya bahwa hal itu terjadi pada sahabat saya sendiri, dia “dilecehkan” oleh pacarnya sendiri (mantan lbh tepatnya). Dalam hati saya amat sangat terkejut dan saya langsung berdoa “tolong kuatkan wanita ini,Tuhan”.
Dia yang begitu ceria dan cerewet, dia yang begitu narsis bahkan saya mengira dia tidak ada perubahan apa-apa, dia masih sama seperti sahabat yang dulu pernah saya kenal...ternyata..pernah melewati hal yang amat kelam dan buruk dan dia melalui itu sendirian, disaat masa-masa dia merasa diri kotor, masa-masa dia begitu membenci laki-laki yang dia cinta, laki-laki yang dia puja...masa-masa itu ia lalui seorang diri di tempat perantauannya dan baru sekarang ia menceritakannya pada orang lain selain dirinya sendiri...kepada saya, dada saya langsung sesak saat ia diam dan melihat matanya merah...saya hanya memegang lengannya dan mata saya pun berkaca-kaca...saya hanya mengatakan “lo,cewek kuat...gw ga nyangka lo ternyata cewek lebih kuat dari yang gw kira...”, dia menarik nafas memandang jauh dan dia mengatakan “itu udah gw lewatin,yul...”
Sekali lagi saya tlah melihat kekuatan seorang wanita dalam menjalani proses hidupnya, saya bukan dia dan dia bukan saya, tapi saya dan dia adalah wanita dan wanita memiliki ketangguhan yang amat sangat luar biasa dalam menanggung sesuatu...saat ia menyelesaikan masalahnya ia juga menolong orang lain...saat ia menanggung kesedihan ia juga menghibur orang lain...saat ia mengalami ketakutan ia juga tersenyum...

“Wanita bukan pendamping, tetapi penolong”.

No comments: