Wednesday, December 1, 2010

esok saya mau apa


Waktu saya menghadapi kelulusan dari bangku kuliah sangat senang rasanya, merasa jadi orang berarti, merasa lega, merasa telah menjadi orang yang bertanggung jawab, merasa menjadi seorang yang profesional di bidangnya, merasa...merasa...merasa semua yang membahagiakan...
Tiga minggu kemudian saya harus kembali ke tempat asal, semua urusan dengan kampus sudah lunas...tidak ada hutang tanggung jawab lagi. Saya pun pulang ke kampung halaman, senang akan bertemu dengan keluarga lengkap. Menjadi anak rumahan, bukan anak kos lagi...tidak perlu memikirkan uang kiriman, tidak perlu memikirkan besok mau makan apa?masak sendiri atau beli nasi bungkus? Tidak perlu memikirkan bayaran uang kos, cucian, listrik dan air, semua beban hidup sebagai anak kos hilang seketika.
Bulan pertama bagaikan bulan madu dalam hidup saya, jalan-jalan (walaupun hanya dari 1 mal ke mal lainnya), bertemu dengan teman lama, nonton, santai di rumah, dll. Ahh...nikmat nian hidup ini...seperti tidak ada yang harus dikejar, tidak ada yang harus dipikirkan, tidak ada tuntutan hidup, semua aman...nyaman...tentram.
Sampai saat saya melihat adik saya bergumul mengenai kuliahnya, dia begitu pusing memikirkan bagaiaman nasib studinya, saya melihat adik saya yang paling kecil masih sangat anak-anak yang masih sangat panjang perjalanan hidupnya, saya melihat wajah orang tua saya yang semakin tua dan rambut semakin putih saja...saya jadi berpikir...mereka semua ini siapa yang harus memikirkannya?...apa diri masing-masing?...semuanya itu adalah bagian saya.
Ternyata banyak sekali hal yang harus saya pikirkan dan kerjakan, banyak hal yang menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang anak dan seorang kaka, belum lagi tanggung jawab pribadi...Waktu terus berjalan rupanya, menuntut pencapaian yang harus dilaksanakan...menuntut pembuktian pada hidup...menuntut integritas sebagai seorang manusia.
Maka saya mulai menuliskan umur saya, menuliskan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan hal-hal yang harus saya capai, menuliskan bagaimana caranya, apa kendala yang mungkin terjadi, hasil seperti apa yang nanti akan saya dapat kira-kira. Ternyata semua itu...perlu tindakan real...perlu prioritas...perlu tingkat urgent...dan harus segera dilaksanakan !!!...
Mulainya dari kapan?dari mana?bagaimana?....dari esok pagi ketika saya bangun, saya harus segera mengerjakan bagian saya...mau apa saya esok hari?...pertanyaan yang sederhana yang pasti juga dialami oleh orang-orang di luar sana...dari orang sehat sampai orang sakit parah, dari orang kaya raya sampai miskin raya (miskin rame2), dari jabatan paling tinggi sampai yang tidak punya jabatan apa-apa...semua mendapatkan pertanyaan yang sama dalam hidupnya. “Esok saya mau apa?”

No comments: